Selasa, 26 November 2013

Etika Kristen bagian umum



LAPORAN BACAAN
Nama              : Intania Zendrato
Semester         : III(tiga)
Dosen              : Yohan Aryudhi. M,Th.
Judul buku    : Etika Kristen Bagian Umum
Pengarang      : Dr.J.Verkuyl
Bab 1 Pengantar Kedalam Etika Kristen
1.      Point penting : kata etika berasal dari b.Yunani yaitu ethos, artinya kebiasaan, adat atau kesusilaan, perasaan bathin,atau kecenderangan hati denganmana seseorng melaksanakan sesuatu perbuatan. Dipandang dari sudut kepercayaan pada hukum taurat dan injil Allah maka jawabnya haruslah: segala yang dikehendaki Allah itulah yang baik èpokok etika teologi. Etika merupakan bagian dogmatika hanya karena alasan yang praktis dogmatika dan etika itu kita bedakan 1 yoh 4:19 “ kita mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi kita”.
Dogmatika adalah Allah lebih dulu mengasihi kia dan pokok etika kita mengasihi (Allah). Dogmatika menguraikan pernyataan Allah didalam Yesus Kristus dengan kesadaran iman, sedangkan etika menguraikan bagaimana penyataan Allah  dalam Kristus itu dinyatakan didalam anak-anak Allah disegenap lapangan hidup, sebagaimana diselenggarakan oleh Rohkudus. Tugas etika teologis ialah memberitakan bahwa Allah adalah satu-satunya yang dapat menetukan apa yang baik dan yang buruk. Sumber pengetahuan tentang baik-buruk tidak boleh lain daripada apa yang dianugrahkan Allah kepada kita di dalam Alkitab.tujuan hidup tidak boleh dicari diluar tujuan yang sudah ditetapkan oleh Allah untuk kita. Seperti firman-Nya: “haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” mat 5:48.
2.      Aspek negatif  : tidak adanya perbedaan antara etika teologis dan etika kristen karna menurut kamus bahasa Indonesia etika itu bukan hanya   untuk  bagaimana seseorang itu benar tetapi juga apa yang dianutnya.
3.      Penerapan : kita bisa menerapkan bagaimana kita berkelakuan sebagai orang kristen, baik kepada sesama orang kristen dan yang bukan.

Bab 2 Dasar-Dasar Atau Titik Pangkal
1.       Point penting : etika kristen berpangkalan kepercayaan kepada Allah, yang menyatakan diri di dalam Yesus Kristus sebagai pendamai, pembebas. Banyak pandangan manusia yang berbeda tentang agama lain atau suatu komunitas lain namun semuanya itu tidak lain jika dirumuskan bagaimana pikiran kita tentang Allah dan tentang manusia mempunyai arti yang menentukan bagi etika.  Namun alkitab berkata bahwa manusia yang segambar dan serupa dengan Dia itu diberi mandat untuk mengasai bumi dan segala isinya sebagai raja, memberitakan kebenaran Allah sebagai nabi dan memberkati pergaulan hidup sebagai imam.
Namun Allah memberikan kebebasan untuk memilih, kepatuhan yang bebas, itulah sikap khusus yang diminta Allah dari manusia. Kata kebasan menyatakan panggilan yang pertama dan hak tertinggi yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Namun kebebasan itu  disalahgunakan manusia sejak di Firdaus. Ia bebas berbuat dosa menurut pilihannnya sendiri, kini kebebasan itu adalah kebebasan untuk berbuat kejahatan(dosa) yang membuat manusia itu hidup dalam kesengsaraan.  Manusia dapat tertolong dari kesengsaraan ini hanya oleh Allah ,Bapa, Yesus Kristus dengan karunianya yang menyelamatkan itu. Tetapi ada ada satu dosa yag tidak dapat diampuni yaitu menghujat Rohkudus, dimana jika seseorang telah yakin bahwa Yesus Kristusadalah Anak Allah dan Juruslmat Dunia, namun hatinya tetap menentang Tuhan Yesus, menamakan injil dusta, Yesus anak iblis dan ini semua dilakukan dengan penuh kesadaran maka itulah yang disebut menhujat Roh Kudus.
2. aspek negatif : saya tidak setuju dengan pendapat katolik Roma yang mengatakan ada perbedaan antara dosa ringan dengan dosa besar(berat) dan bagaimana ada doa unutk perbedaan menurut dosa itu agar ada pengampunan. Karena di dalam alkitab apapun yang dilakukan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan sama saja dosa baik itu yang berzinah atau memaki.
3. penerapan : bahwa kita ini manusia yang dianugrahkan untuk memilih atau kebebasan kehendak, marilah kita menggunakannnya sesuai dengan kehendak Tuhan bukan dengan kehendak kita sendiri.


Bab 3 Manusia Dalam Kebesaran Dan Kesengsaraannya
1.      Point penting : didalam hidup manusia  ada dua macam gejala yang ada dibawah kekuasaan dosa yang menggambarkan kebesaran dan kesengsaraan manusia. Kedua gejala ini adalah rasa malu dan perasaan hati( keinsafan bathin, kata hati, suara hati,suara bathin, gerak hati, dsb). Ketika Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa mereka malu terhadap Allah maka kesimpulannya “ rasa malumu itu menunjuk kepada-ku,  bahwa engkau telah menngkhianati Aku” .Rasa malu membuka kesalahan manusia dihadirat Allah, yang membuat penyesalan walaupun orang berusaha mengkesampingkan atau menghilangkan namun rasamalu itu tetap melekat pada orang itu, karena rasa malu adalah kata hati tubuh manusia. Suara hati dalam surat paulus “ turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela Rm 2; 15.
Suara hati suatu instansi didalam manusia, yang berada diantara perbuatan dan si”aku” manusia yang mengadili kita tanpa menghiraukan kita setuju atau tidak.atau lebih tepatnya hati kecil (bisikan hati) yang mengamat-ngamati dan mempertimbangkan kelakuan kita. Suara hati tidak mendorong kita kepada Allah , tetapi kepada ketakutan yang membuat kita menyembuhkannya dengan cara kita sendiri yaitu ilmu sihir, perbuatan baik dsb yang membuat jiwa manusia semakin gelap. Tetapi  oleh darah Yesus suara hati yang jahat dibersihkan menjadi suara hati yang suci dan baru.
2.      Aspek negatif : saya tertarik dengan pembahasan suara hati dan rasa malu yang  merupakan gejala dalam diri manusia. Dimana suara hati atau perasaan hati ini yang mengingatkan kita akan gambar dan rupa Allah yang tidak dimiliki oleh binatang atau ciptaan Tuhan yang lainnya. Inilah kelebihan manusia. Rasa malu juga membuat kita menyesal akan apa yang kita lakukan dan suara hati menuntut kita untuk memohon pengampunann-Nya.
3.      Penerapan : mari kita sebagai orang kristen mempergunakan suara hati ini dengan baik kepada hal-hal yang positif, tidak dengan suara  hati yang membuat kita jatuh dalam dosa atau jiwa kita menjadi gelap.



Bab 4 Dimanakah Sumber Pengetahuan Tentang Norma-Norma Susila ?
1.      Point penting : kata adat berasal dari Arab:ada: kebiasaan. Adat istiadat yaitu kumpulan peraturan dan norma-norma hidup yang berlaku di dalam persekutuan suku tertentu. Didalam adat-istiadat yang terbentuk di bawah pengaruh reaksi suara hati manusia, banyak yang disebut baik apa yang disebut baik oleh hukum taurat dan sebaliknya. Misalnya  kesadaran jangan mencuri, jangan membunuh bahwa pengaruh “isi hukum taurat” dapat ditunjukkan dalam adat-istiadat mereka, namun itu tidak berarti adat-istiadat dapat kita jadikan sumber pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Norma-norma hukum taurat dan Injil telah mengadakan banyak perubahan di dalam adat-istiadat kuno ada yang diganti bahkan adapula yang dihapus.
Dalam hukum kodrat bentuk Yunani Thomisme tidak hanya mengatur hubungan-hubungan antara manusia dan Tuhan , tetapi juga hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara  manusia dengan dirinya sendiri.  Satu-satunya sumber yang baik dan jahat terletak dalam penyataan Allah, namun apakah manusia dapat menerima yang baik dari Tuhan yaitu perintah dan tuntutannya. Dalam perjanjian lama yaitu Hukum Taurat   yang  ditulis Tuhan dalam hati manusia(roma 2: 15, rm 1: 18,19).
2.       Aspek positif : ternyata dalam adat-istiadat ada yang merupakan bagian dari hukum taurat walaupun banyak tanggapan atau ajaran yang berbeda namun sumber tentang yang baik dan jahat tetapi itu semua dapat kita temukan dalam firman Tuhan.
3.      Penerapan : kita sebagai orang yang telah mengetahui  etika kristen, diterapkan dalam masyarakat atau jemaat bagaimana Injil itu dalam adat-istiadat yang masih melekat kuat dalam jiwa masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar