LAPORAN
BACAAN
Nama
: Intania Zendrato
Semester : III(tiga)
Dosen
: Yohan Aryudhi. M,Th.
Judul
buku : Etika Kristen Bagian Umum
Pengarang
: Dr.J.Verkuyl
Bab
1 Pengantar Kedalam Etika Kristen
1. Point
penting : kata etika berasal dari b.Yunani yaitu ethos, artinya kebiasaan, adat
atau kesusilaan, perasaan bathin,atau kecenderangan hati denganmana seseorng
melaksanakan sesuatu perbuatan. Dipandang dari sudut kepercayaan pada hukum
taurat dan injil Allah maka jawabnya haruslah: segala yang dikehendaki Allah
itulah yang baik èpokok
etika teologi. Etika merupakan bagian dogmatika hanya karena alasan yang
praktis dogmatika dan etika itu kita bedakan 1 yoh 4:19 “ kita mengasihi karena
Allah lebih dulu mengasihi kita”.
Dogmatika
adalah Allah lebih dulu mengasihi kia dan pokok etika kita mengasihi (Allah).
Dogmatika menguraikan pernyataan Allah didalam Yesus Kristus dengan kesadaran
iman, sedangkan etika menguraikan bagaimana penyataan Allah dalam Kristus itu dinyatakan didalam
anak-anak Allah disegenap lapangan hidup, sebagaimana diselenggarakan oleh
Rohkudus. Tugas etika teologis ialah memberitakan bahwa Allah adalah
satu-satunya yang dapat menetukan apa yang baik dan yang buruk. Sumber
pengetahuan tentang baik-buruk tidak boleh lain daripada apa yang dianugrahkan
Allah kepada kita di dalam Alkitab.tujuan hidup tidak boleh dicari diluar
tujuan yang sudah ditetapkan oleh Allah untuk kita. Seperti firman-Nya:
“haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” mat
5:48.
2. Aspek
negatif : tidak adanya perbedaan antara
etika teologis dan etika kristen karna menurut kamus bahasa Indonesia etika itu
bukan hanya untuk bagaimana
seseorang itu benar tetapi juga apa yang dianutnya.
3. Penerapan
: kita bisa menerapkan bagaimana kita berkelakuan sebagai orang kristen, baik
kepada sesama orang kristen dan yang bukan.
Bab
2 Dasar-Dasar Atau Titik Pangkal
1. Point
penting : etika kristen berpangkalan kepercayaan kepada Allah, yang menyatakan
diri di dalam Yesus Kristus sebagai pendamai, pembebas. Banyak pandangan
manusia yang berbeda tentang agama lain atau suatu komunitas lain namun
semuanya itu tidak lain jika dirumuskan bagaimana pikiran kita tentang Allah
dan tentang manusia mempunyai arti yang menentukan bagi etika. Namun alkitab berkata bahwa manusia yang
segambar dan serupa dengan Dia itu diberi mandat untuk mengasai bumi dan segala
isinya sebagai raja, memberitakan kebenaran Allah sebagai nabi dan memberkati
pergaulan hidup sebagai imam.
Namun Allah memberikan
kebebasan untuk memilih, kepatuhan yang bebas, itulah sikap khusus yang diminta
Allah dari manusia. Kata kebasan menyatakan panggilan yang pertama dan hak
tertinggi yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Namun kebebasan itu disalahgunakan manusia sejak di Firdaus. Ia
bebas berbuat dosa menurut pilihannnya sendiri, kini kebebasan itu adalah
kebebasan untuk berbuat kejahatan(dosa) yang membuat manusia itu hidup dalam kesengsaraan. Manusia dapat tertolong dari kesengsaraan ini
hanya oleh Allah ,Bapa, Yesus Kristus dengan karunianya yang menyelamatkan itu.
Tetapi ada ada satu dosa yag tidak dapat diampuni yaitu menghujat Rohkudus,
dimana jika seseorang telah yakin bahwa Yesus Kristusadalah Anak Allah dan
Juruslmat Dunia, namun hatinya tetap menentang Tuhan Yesus, menamakan injil
dusta, Yesus anak iblis dan ini semua dilakukan dengan penuh kesadaran maka
itulah yang disebut menhujat Roh Kudus.
2.
aspek negatif : saya tidak setuju dengan pendapat katolik Roma yang mengatakan
ada perbedaan antara dosa ringan dengan dosa besar(berat) dan bagaimana ada doa
unutk perbedaan menurut dosa itu agar ada pengampunan. Karena di dalam alkitab
apapun yang dilakukan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan sama saja dosa baik
itu yang berzinah atau memaki.
3.
penerapan : bahwa kita ini manusia yang dianugrahkan untuk memilih atau
kebebasan kehendak, marilah kita menggunakannnya sesuai dengan kehendak Tuhan
bukan dengan kehendak kita sendiri.
Bab
3 Manusia Dalam Kebesaran Dan Kesengsaraannya
1. Point
penting : didalam hidup manusia ada dua
macam gejala yang ada dibawah kekuasaan dosa yang menggambarkan kebesaran dan
kesengsaraan manusia. Kedua gejala ini adalah rasa malu dan perasaan hati(
keinsafan bathin, kata hati, suara hati,suara bathin, gerak hati, dsb). Ketika
Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa mereka malu terhadap Allah maka kesimpulannya
“ rasa malumu itu menunjuk kepada-ku,
bahwa engkau telah menngkhianati Aku” .Rasa malu membuka kesalahan
manusia dihadirat Allah, yang membuat penyesalan walaupun orang berusaha
mengkesampingkan atau menghilangkan namun rasamalu itu tetap melekat pada orang
itu, karena rasa malu adalah kata hati tubuh manusia. Suara hati dalam surat
paulus “ turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela
Rm 2; 15.
Suara
hati suatu instansi didalam manusia, yang berada diantara perbuatan dan si”aku”
manusia yang mengadili kita tanpa menghiraukan kita setuju atau tidak.atau
lebih tepatnya hati kecil (bisikan hati) yang mengamat-ngamati dan
mempertimbangkan kelakuan kita. Suara hati tidak mendorong kita kepada Allah ,
tetapi kepada ketakutan yang membuat kita menyembuhkannya dengan cara kita
sendiri yaitu ilmu sihir, perbuatan baik dsb yang membuat jiwa manusia semakin
gelap. Tetapi oleh darah Yesus suara
hati yang jahat dibersihkan menjadi suara hati yang suci dan baru.
2. Aspek
negatif : saya tertarik dengan pembahasan suara hati dan rasa malu yang merupakan gejala dalam diri manusia. Dimana
suara hati atau perasaan hati ini yang mengingatkan kita akan gambar dan rupa
Allah yang tidak dimiliki oleh binatang atau ciptaan Tuhan yang lainnya. Inilah
kelebihan manusia. Rasa malu juga membuat kita menyesal akan apa yang kita
lakukan dan suara hati menuntut kita untuk memohon pengampunann-Nya.
3. Penerapan
: mari kita sebagai orang kristen mempergunakan suara hati ini dengan baik kepada
hal-hal yang positif, tidak dengan suara
hati yang membuat kita jatuh dalam dosa atau jiwa kita menjadi gelap.
Bab
4 Dimanakah Sumber Pengetahuan Tentang Norma-Norma Susila ?
1. Point
penting : kata adat berasal dari Arab:ada: kebiasaan. Adat istiadat yaitu
kumpulan peraturan dan norma-norma hidup yang berlaku di dalam persekutuan suku
tertentu. Didalam adat-istiadat yang terbentuk di bawah pengaruh reaksi suara hati
manusia, banyak yang disebut baik apa yang disebut baik oleh hukum taurat dan
sebaliknya. Misalnya kesadaran jangan
mencuri, jangan membunuh bahwa pengaruh “isi hukum taurat” dapat ditunjukkan
dalam adat-istiadat mereka, namun itu tidak berarti adat-istiadat dapat kita
jadikan sumber pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Norma-norma hukum
taurat dan Injil telah mengadakan banyak perubahan di dalam adat-istiadat kuno
ada yang diganti bahkan adapula yang dihapus.
Dalam hukum kodrat bentuk Yunani Thomisme tidak
hanya mengatur hubungan-hubungan antara manusia dan Tuhan , tetapi juga
hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara
manusia dengan dirinya sendiri. Satu-satunya
sumber yang baik dan jahat terletak dalam penyataan Allah, namun apakah manusia
dapat menerima yang baik dari Tuhan yaitu perintah dan tuntutannya. Dalam
perjanjian lama yaitu Hukum Taurat
yang ditulis Tuhan dalam hati
manusia(roma 2: 15, rm 1: 18,19).
2. Aspek positif : ternyata dalam adat-istiadat
ada yang merupakan bagian dari hukum taurat walaupun banyak tanggapan atau
ajaran yang berbeda namun sumber tentang yang baik dan jahat tetapi itu semua
dapat kita temukan dalam firman Tuhan.
3. Penerapan
: kita sebagai orang yang telah mengetahui
etika kristen, diterapkan dalam masyarakat atau jemaat bagaimana Injil
itu dalam adat-istiadat yang masih melekat kuat dalam jiwa masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar